18 Fakta Kenyataan Tentang Cinta - Kamu tentu sudah akrab dengan kata “cinta”, bukan? Tak hanya dalam kehidupan sehari-hari, “cinta” selalu jadi topik menarik dalam lagu, novel, hingga film. Tapi, apakah kamu memang benar-benar cukup mengerti soal cinta?
Mungkin kamu akan membayangkan pacarmu yang ada di hadapanmu, melihat fotonya yang jadi wallpaper hape dan tersenyum. Atau membayangkan idolamu yang dengan senyumannya saja mampu membuat harimu 100 kali lebih baik dan membuatmu tak bisa tidur saking bahagianya. Atau bisa juga kamu merasa sakit hati mengingat janji-janji yang tak tertepati dan bekas kenangan yang telah kamu ukir bersama dengan mantan pacarmu.
Bisa jadi banyak hal kaitannya dengan cinta yang sebenarnya tak kamu pahami, atau belum benar-benar kamu mengerti. Mengaku pernah merasakan cinta, sudahkah kamu memahami fakta-fakta cinta dibawah ini?
1. Cinta Pada Pandangan Pertama Bisa Jadi Tak Pernah Benar-Benar Terjadi
Konsep “cinta pada pandangan pertama” sekilas terdengar terlalu absurd. Bagaimanapun, rasa tertarik yang muncul pada pertemuan pertama sudah pasti berdasar pada kesukaan fisik semata. Dia yang membuatmu jatuh cinta mungkin tampak sangat cantik atau punya gaya berpakaian yang terlihat sangat keren. Tapi, sekadar rasa tertarik tentu tak bisa disejajarkan dengan perasaan jatuh cinta, bukan?
Jatuh cinta hampir pasti melewati proses yang panjang. Melibatkan dua orang yang sudah lama berhubungan dekat dengan jalinan emosi yang kuat. Banyak momen yang dilewatkan bersama hingga pada akhirnya bisa meyakinkan diri sendiri bahwa ada perasaan yang begitu hebat bertajuk jatuh cinta.
Saat kamu mengaku bisa jatuh cinta pada orang yang baru pertama kali kamu temui, yakinkah sepenuhnya kamu bahwa itu memang benar-benar cinta? Bukan hanya ketertarikan fisik semata?
2. Jatuh Cinta dan Sungguh-Sungguh Mencintai Adalah Dua Hal yang Jauh Berbeda
Apakah kamu pernah sekadar jatuh cinta atau sudah sungguh-sungguh mencintai? Meskipun sekilas terkesan sama, dua hal ini justru punya makna yang jauh berbeda. Jatuh cinta adalah perasaan yang bisa sekejap membolak-balikkan duniamu. Membuatmu seperti mabuk dan melihat dia yang menjadikanmu jatuh cinta layaknya manusia sempurna. Segala sesuatu terasa benar-benar indah dan kamu tak pernah sedetik pun melupakan perasaanmu.
Namun, mencintai dengan sungguh-sungguh justru berbeda. Kamu tidak sedang terburu-buru, pun sibuk memikirkan dia setiap saat. Kamu punya perasaan yang bisa bertahan lama; rasa yang cenderung langgeng dan permanen. Kamu menjalani hidupmu dengan wajar. Kamu pun tak selalu berharap bisa bersamanya, tapi cukup peduli untuk memikirkan atau menyebut namanya di sela-sela doamu.
3. Setiap Cinta yang Menghampiri Pasti Punya Aroma dan Rasa yang Berbeda, Tidak Ada Jenis Cinta yang Bisa Disamakan
Sepanjang perjalanan cintamu, mungkin tak hanya satu atau dua cinta yang kamu rasakan. Mungkin, ada sekian nama-nama yang pernah mengisi hati dan membuatmu jatuh cinta. Namun, adakah sekian nama-nama itu punya kesan yang sama dalam hatimu? Tentu tidak. Setiap cinta yang mampir dalam hidupmu pasti punya cita rasa yang berbeda.
Cinta pertamamu adalah dia yang dulu paling nakal di sekolah. Sementara, cinta kedua adalah cowok kutu buku yang paling pintar di kelasmu. Caramu mengenal mereka, memulai proses pendekatan, menemukan hal-hal yang kamu sukai dan tidak kamu sukai; banyak hal yang membuat satu persatu kisah cintamu berbeda. Mereka yang sukses membuatmu jatuh cinta pun punya keunikannya masing-masing.
4. Setiap Cinta yang Datang Akan Menawarkan Hal-Hal Baru Dalam Hidupmu
Hampir sama dengan poin sebelumnya, setiap cinta akan menawarkan hal yang baru – yang berbeda daripada sebelumnya. Lepas dari cinta pertamamu, kamu pun singgah pada cinta yang kedua. Kamu perlahan mulai mengenal pasangan yang saat ini mendampingimu. Mengerti selera musiknya, film-film kesukaannya, hingga makanan atau minuman yang jadi kegemarannya.
Berdampingan dengannya membuatmu tak ragu memasuki dunia baru; kenalan baru, teman-teman baru, dan keluarga baru misalnya. Banyak hal yang akhirnya menjadikanmu mau belajar atau setidaknya mau mengerti. Demi dia yang saat ini jadi bagian hidupmu, kamu tak enggan mencoba sesuatu yang sebelumnya belum pernah kamu tahu.
5. Cinta Bukan Matematika Atau Fisika, Ia Tak Akan Pernah Selesai dengan Rumus
Cinta bukanlah ilmu pasti, layaknya Matematika atau Fisika. Demi bisa mencintai dan dicintai kamu tak butuh rumus. Bagaimana kamu bisa menghadapi pasangan yang pemarah, kekanak-kanakan, atau posesif? Kamu akan tahu saat sudah benar-benar menjalani hubunganmu. Bahwa menjalin komitmen itu sama halnya seperti belajar; mengenal karakter pasangan sekaligus dirimu sendiri.
Bahkan, meskipun sudah baik-baik menjalani hubungan, tak ada jaminan bahwa segala sesuatunya akan lancar. Sudah demikian sabar menghadapi pasangan yang pemarah, bukan berarti hubunganmu akan langgeng. Cinta ibarat jalanan asing yang panjang dan gelap. Bersedia melewatinya berarti siap menata hati untuk menerima kejutan-kejutan yang sudah menantimu.
6. Tak Ada yang Salah Jika Kisah Cintamu Memang Harus Berakhir dengan Kata “Putus”
Layaknya kehidupan, cinta juga dihadapkan pada kemungkinan, ketidakpastian, dan perubahan. Bukan tidak mungkin jika sepasang kekasih yang dulu saling mencintai bisa berubah saling membenci atau bahkan enggan sekadar bertegur sapa. Saat hal ini terjadi, kamu dan pasanganmu pun sama-sama tak layak disalahkan.
Kadang, ada pasangan yang memang disatukan untuk kemudian dipisahkan. Sekeras apapun berusaha dan mencoba, pun akhirnya harus berpisah. Ya, cinta mungkin tak melulu soal akhir, tujuan, atau sebuah rumah yang bisa ditinggali bersama. Cinta bisa jadi sebuah perjalanan yang tak perlu disesali, tak boleh dianggap sia-sia, tapi sekadar dikenang dan dibanggakan. Bahwa kamu dan pasanganmu pernah demikian hebat berjuang demi cinta kalian, meskipun akhirnya harus menyerah kalah pada keadaan.
7. Ada Kalanya Kamu Harus Rela Menjadi Pihak yang Mencintai Lebih Dalam
Hubungan cinta yang ideal selayaknya melibatkan dua orang dengan porsi cinta yang sama besarnya. Namun, tak jarang seseorang punya cinta yang besar, sedangkan pasangannya mencintai dengan biasa saja. Adakah salah satu harus merasa bersalah? Jawabannya tidak. Cinta, hati, perasaan, atau apapun itu tak layak dipersalahkan. Mereka akan terjadi begitu saja secara alami, tak perlu dibuat-buat.
Meskipun sedih melihat dia yang tak pernah berusaha segigih kamu untuk mempertahankan cinta kalian, kamu layak berbangga hati. Setidaknya, kamu sudah belajar mencintai dengan tulus – tanpa berharap balasan yang setimpal. Kelak, akan ada saat dimana pasanganmu pun menyadari bahwa dia tak pernah menemukan orang lain yang bisa mencintainya sehebat kamu.
8. Pada Akhirnya, Cinta Memang Tak Pernah Lunas Menawarkan Kebahagiaan
Salah jika cinta dianggap selalu identik dengan kebahagiaan. Nyatanya, cinta seringkali menawarkan kekecewaan, penyesalan, rasa sedih, hingga depresi. Cinta yang bertepuk sebelah tangan atau cinta yang ditakdirkan untuk gagal bisa jadi pernah kamu rasakan. Tapi, cukupkah pengalaman ini membuatmu enggan mencintai atau dicintai lagi?
Cinta bisa jadi ibarat candu yang selalu membuatmu ingin mencoba. Bahkan, saat kamu bisa meraba akhir tragis perjalanan cintamu pun, kamu masih saja ikhlas melakoninya. Ya, cinta memang tak lunas menawarkan bahagia, tapi tak lantas pantas untuk dilewatkan begitu saja.
9. Jatuh Cinta Dari Hidung Turun Ke Hati
Sepertinya mulai saat ini slogan jatuh cinta itu dari mata turun ke hati harus mulai diganti dengan slogan cinta itu datang dari hidung turun ke hati, deh.
Pasalnya sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Huddinge University Hospital terhadap 12 orang pria dan wanita memberikan hasil bahwa feromon memiliki andil untuk menghasilkan perasaan naksir, suka, cinta bahkan hingga gairah seksual pada seseorang. Penelitian tersebut menghasilkan data bahwa hormon estrogen (pada wanita) maupun hormon testosteron (pada pria) akan bereaksi setelah mencium wewangian serupa feromon.
10. Jatuh Cinta Itu Bikin Kecanduan
Jatuh cinta itu memang adiktif banget kan guys?! Bahkan bagi orang yang pernah merasakan pahitnya cinta, dia tidak akan mungkin bisa menolak candu yang satu ini, jatuh cinta. Hal ini wajar kok, karena pada saat kita jatuh cinta otak kita mengeluarkan zat dopamin, yakni zat yang akan memberikan efek candu pada kita.
Udah tahu kan efek candu yang bakal buat kita merasa senang dan bahagia?! Karena alasan ini pulalah orang sering kecanduan untuk merasa jatuh cinta dan merasa tak bisa hidup bahagia tanpa cinta. Terus mau milih kecanduan candu beneran atau mau mencandu cinta, guys?
11. Ya, Kamu Memang Bisa Gila Gara-Gara Cinta
Saat kamu naksir seseorang, pasti ada kalanya kamu merasa hampir-hampir gila. Bagaimana tidak gila, saat kamu naksir seseorang kamu pasti akan sering terbayang-bayang orang yang kamu taksir, kamu tidak bisa berhenti memikirkannya ataupun menghilangkannya dari pikiranmu. Istilah kerennya sih makan tak enak, tidurpun tak nyenyak, hanya terbayang dia seorang.
Nah, kalau udah begini salahkan zat serotonin yang ada di dalam otakmu. Serotonin adalah salah satu hormon yang mempengaruhi mood dan sikap seseorang. Ketika kamu jatuh cinta, otakmu akan dibanjiri hormon ini sehingga kamu akan merasa riang, senang, nafsu makan bertambah, dan selalu memikirkan orang yang kamu taksir.
12. Cinta Bahkan Bisa Membuatmu Buta
Sering dengar pepatah cinta itu buta kan?! Cinta itu memang sering bikin kita buta, terlebih lagi buta tenang segala kekurangan pasangan, yang jelas di mata kita pasangan kita adalah yang terhebat, tercantik, terganteng, sempurna dan yang menyempurnakanmu. Tapi ternyata kebutaan ini penting untuk ada lho!
Bayangkan jika pasangan yang telah menikah dan telah dikarunia anak, sembuh dari kebutaannya dan melihat pasangannya tak lagi sempurna? Apapun yang dilakukan oleh pasangannya selalu salah, tak pernah ada benarnya. Sedikit-sedikit ngambek, sedikit-sedikit pecah perang dunia yang entah berapa kalinya.
Intinya, kebutaan itu penting untuk membuat hubunganmu tetap langgeng. Tapi jangan salah pilih pasangan ya, carilah pasangan yang akan membawamu ke puncak kesuksesan lalu butakan matamu dari semua kekurangannya dan terima dia apa adanya. Lagipula di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, kan?!
13. Baik Cewek Maupun Cowok Harus Memiliki Testosteron Yang Cukup Untuk Saling Jatuh Cinta
Jangan kira hanya kaum adam yang memiliki hormon testosteron, para kaum hawa juga memiliki hormon ini di dalam tubuhnya, walaupun jumlahnya memang kecil sih. Nah, hormon testosteron inilah yang berperan untuk membuat kita jatuh cinta dan berani melakukan PDKT pada si dia yang membuat hati kita bergetar.
14. Kita Cenderung Mencari Pasangan Yang Mirip Dengan Orang Tua Kita
Orang tua adalah orang yang membesarkan kita, kita besar dan hidup dengan figur mereka sejak kecil. Kita merasa aman, disayangi dan dilindungi oleh kedua orang tua kita. Karena itu menjadi hal yang wajar apabila kita, secara sadar maupun tidak sadar, tertarik kepada sosok yang hampir mirip atau mengingatkan kita dengan mereka, entah itu postur tubuh, bentuk muka, sifat dan kepribadian hingga kebiasaan-kebiasaan kecil mereka.
15. Atau Yang Mirip Dengan Kita
Banyak orang yang bilang kalau jodoh itu pasti akan memiliki kemiripan satu sama lain. Oleh karena itu jika kamu tidak tertarik dengan orang yang mirip dengan kedua orang tuamu, bisa jadi kamu lebih tertarik pada orang yang mirip denganmu. Bahkan penelitian menemukan bahwa setiap pasangan akan memiliki beberapa kesamaan dalam beberapa hal seperti volume pernafasan, panjang jari tengah, daun telinga dan ukuran kuping secara umum, hingga kecepatan metabolisme kita.
16. Cinta Yang Romantis Sebenarnya Hanya Mampu Bertahan Selama Satu Tahun
Banyak yang bilang kan jika setahun pertama dari hubunganmu adalah saat yang paling krusial? Jika kamu dan pasanganmu mampu melewati satu tahun ini dengan baik, maka tahun-tahun berikutnya hubungan kalian tidak akan mengalami terlalu banyak masalah dan justru semakin bertambah kuat.
Dan ternyata para ahli bisa menjelaskan mengapa ini terjadi lho! Menurut para ahli, setelah satu tahun otak kita tidak dapat memproduksi hormon-hormon “candu” (dopamin dan serotonin). Akibatnya, tentu saja hubungan kita menjadi tidak terlalu menggebu-gebu seperti pada saat awal kita jatuh cinta. Karena itu biasaanya pasangan yang telah melewati satu tahun, hubungan cinta mereka akan menjadi lebih stabil.
Untuk menghadapi tahap ini dan memperkuat sebuah hubungan cintamu, ada baiknya kamu dan pacarmu sering melakukan hal-hal positif yang akan saling mendekatkan kalian, seperti mengobrol bersama, makan bareng, hingga jogging dan berolahraga bersama.
17. Begitu Juga Dengan Yang Namanya Patah Hati
Tapi cinta tidak selamanya manis bukan?! Ada kalanya, cinta tidak selalu terasa manis untukmu, bahkan mematahkan hatimu. Sedih karena ditolak gebetan, sakit karena dikhianati pacar tercinta, hingga pedihnya perpisahan dengan kekasih terkadang harus kamu rasakan.
Menurut penelitian, ternyata kita itu benar-benar bisa mengalami patah hati. Beberapa hal yang tidak mengenakkan seperti ditolak, dikhianati, putus dengan pacar, perceraian, atau pasangan kita telah tiada, benar-benar dapat menyebab kangangguan pada hati kita. Gangguan ini bisa berupa nyeri di dada, seolah kamu akan terkena serangan jantung. Jika kamu mengalami hal-hal seperti ini, maka kamu sedang mengalami Broken Heart Syndrom.
18. Kupu-Kupu Di Perutmu Itu Benar Adanya, Dan Dia Bernama Adrenalin
Sama seperti sebuah lagu yang mengatakan kalau jautuh cinta itu berjuta rasanya…
Saat jatuh cinta dan bertemu dengan orang tersebut seringkali kamu akan merasa jantungmu berdebar, keringat dingin, salah tingkah, tak bisa berhenti tersenyum. Perasaan ini juga akan disertai dengan perasaan geli-geli aneh nan magis, seolah-olah ada kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutmu.
Tapi tenang, para ahli telah menemukan alasan kenapa kamu harus merasa seperti ini saat kamu jatuh cinta. Saat kamu jatuh cinta, tidak hanya bertemu dengan orang yang kamu sukai, memandang fotonya saja sudah cukup untuk membuat otakmu memproduksi adrenalin yang membuatmu merasakan sindrom jatuh cinta seperti di atas.
0 Response to "18 Fakta Kenyataan Tentang Cinta"
Posting Komentar